Wisata Taman Nasional Teluk Cendrawasih





Taman Nasional Teluk Cendrawasih




Taman Nasional Teluk Cenderawasih adalah taman nasional perairan laut terluas di Indonesia dimana hampir 90% kawasan Taman Nasional ini berupa perairan lautan. Taman nasional ini terletak di Teluk Cenderawasih , provinsi Papua Barat, yang dikelilingi beberapa pulau, di antaranya adalah:
1.  Pulau Biak
2.  Pulau Yapen
3. Daratan utama Pulau Papua. 

Secara administratif kawasan ini berada dalam wilayah dua kabupaten, yaitu Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Nabire.

Taman Nasional Teluk Cendrawasih memiliki keragaman hayati yang sangat besar, tidak kurang dari 150 jenis dari 15 famili potensi karang, yang tersebar di tepian 18 pulau besar dan kecil. Selain itu Taman Nasional Teluk Cendrawasih juga terkenal kaya akan beragam jenis ikan yang dimana tercatat kurang lebih 209 jenis ikan penghuni kawasan ini di antaranya butterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfish, dan anemonefish. Taman Nasional ini juga menjadi tempat tinggal dari 4 jenis penyu, seperti :
1. penyu sisik
2. penyu hijau
3. penyu lekang
4. penyu beliming.


Tujuan ditetapkannya Taman Nasional Teluk Cendrawasih adalah untuk menjaga, memelihara dan juga melestarikan fungsi kawasan dan untuk mengawetkan keanekaragaman jenis flora dan fauna serta ekosistemnya yang terdapat di kawasan tersebut. Adapun fungsi kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih adalah sebagai penyangga kehidupan, sebagai pemanfaatan lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, serta dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan dan pendidikan, penunjang budidaya, kegiatan pariwisata dan rekreasi.



Akses Menuju Taman Nasional Teluk Cendrawasih
  • Jika anda menggunakan pesawat dari Jakarta, Surabaya, Denpasar, Ujung Pandang, Jayapura, Honolulu dan Darwin anda dapat menggunakan pesawat menuju Biak, selanjutnya dari Biak menggunakan pesawat ke Manokwari atau Nabire.

  • Jika anda menggunakan kapal laut dari Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang dan Jayapura anda dapat menggunakan kapal laut langsung ke Manokwari atau Nabire.

Selanjutnya untuk melanjutkan perjalanan dari Manokwari ke lokasi taman nasional (Pulau Rumberpon) menggunakan longboat dengan waktu 5,5 jam. Apabila ingin menggunakan jalur darat anda dapat menggunakan mobil dari Manokwari ke kota kecamatan Ransiki sekitar tiga jam dan dilanjutkan dengan motorboat sekitar 2,5 jam.


Akomodasi

Taman Nasional Teluk Cendrawasih belum memiliki fasilitas akomodasi, oleh sebab ada 3 pilihan yang dapat dipilih jika pengunjung ingin tinggal disekitar Taman Nasional ini :

-Live AboardPelayanan ini disediakan oleh pihak pengelola atau pemandu wisata. Yang dimana pelayanan Live Aboard ini merupakan pelayanan logis bagi semua yang berwisata maupun bagi kalian yang memang datang untuk kegiatan snorkeling, pelayanan ini menjadi pilihan terbaik anda untuk menjelajahi banyak tempat baik itu pulau-pulau disekitaran Taman Nasional ini, dan beberapa titik penyelaman yang sangat bagus. Pihak operator akan mengatur segala kebutuhan Anda selama tinggal berhari-hari di atas kapal Fasilitas yang ditawarkan live aboard ini meliputi : tempat tidur, makanan, air tawar, pemandu diving dan peralatan diving dan lainnya. Mereka juga akan mengarahkan pada banyak titik menyelam, mengatur perlengkapan, mengecek arus, menunggu dan memandu Anda selama penyelaman, hingga melayani kebutuhan makanan.


-Pondok wisata BTNTC atau Homestay
Setelah jasa Live Board ada alternatif tempat tinggal yang dapat kamu pilih salah satunya adalah  pondok wisata BTNTC yang berada di Pulau Rumberpon. Tapi jika anda ingin bermalam disini anda harus menghubungi pihak BTNTC terlebih dahulu. Atau jika anda tidak mau repot, anda bisa bermalam dirumah rumah warga yang menyewakan jasa home stay.

-Resort AHE Pilihan yang lainnya adalah menginap di Resort Ahe Dive Resort yang dimana mereka memiliki 5 bungalow berukuran 5 x 6 meter. Dibangun dengan gaya tradisional Papua, masing-masing bungalo memiliki satu double bed atau 2 single bed yang dilengkapi dengan kelambu dan kamar mandi pribadi dengan toilet bergaya Eropa. Semua bungalow memiliki listrik mulai pukul 18:00 sampai 23:00 dan dilengkapi lampu dan 5 colokan listrik.


Aktivitas Yang Dapat Dilakukan

1. Snorkeling dan MenyelamUntuk pengunjung yang memiliki hobi dalam kegiatan senorkeling, anda tidak akan menyesal untuk berwisata ke tempat ini. Taman Nasional Teluk Cendrawasih memiliki banyak titik penyelaman, untuk menikmati keseluruhan titik penyelaman yang ada kalian disarankan untuk menggunakan jasa live aboard. Beberapa lokasi penyelaman dan snorkeling di Taman Nasional Teluk Cendrawasih adalah Pulau Rumberpon, Nusrowi, Mioswaar dan Roon. Hal yang paling menarik dalam kegiatan penyelaman di Taman Nasional Teluk Cendrawasih adalah keberadaan hiu paus atau whale shark yang terletak di Kwatisore. Disini kita dapat snorkeling dan menyelam begitu dekat dengan hewan raksasa yang mencapai panjang sekitar 14 meter tersebut. Namun, Pengunjung dilarang menyetuhnya, untuk menghindari dari hal  hal yang tidak diinginkan.


2. TrekkingSelain kegiatan senorkeling kegiatan lain yang dapat pengunjung lakukan adalah Trekking di sekitar kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Yang dimana 
Taman Nasional Teluk Cendrawasih mempunyai kawasan yang cukup luas sehingga ada beberapa lokasi yang anda dapat kunjungi untuk menikmati pengamatan satwa secara langsung. Seperti Pulau Rumberpon dimana di lokasi tersebut terdapat burung dan rusa.


3. Wisata PantaiTaman Nasional Teluk Cendrawasih menyuguhkan indahnya panorama pantai yang ada, contohnya adalah Pantai Serui. Di Pantai Serui anda dapat menikmati panorama pantai pasir putih, ombak yang tenang dan air yang jernih.


4. Menikmati Sumber Air Panas Dan Air Terjun Alami
Taman Nasional Teluk Cendrawasih memiliki beberapa titik sumber air panas. Salah satu lokasinya adalah di Pulau Mioswaar dan Tanjung Manggar yang uniknya pemandian air panas di Tanjung Manggar berlokasi di dalam gua dengan kedalaman 100 kaki. Sumber air panasnya mengandung belerang tapi tanpa kadar garam dan gua alam ini merupakan peninggalan zaman purba. Disini pengunjung bisa juga menemukan air terjun dengan airnya yang jernih dan sangat segar. Air terjun ini tersebar di beberapa lokasi, yaitu di Pulau Misowaar dan Pulau Roon.


5. Mempelajari Sejarah dan Budaya Lokal
Di Taman Nasional ini kita bisa menemukan pesawat tempur Jepang yang jatuh di laut pada saat Perang Dunia II di Pulau Rumberpon. Setelah itu kita juga bisa melihat peninggalan kolonial dari abad 18 Di Pulau Yomber, Wasior, Wendesi dan Yoop. Kemudian kita juga bisa wisata budaya dan melihat gereja tua. Di gereja tua tersebut terdapat kitab suci yang cukup tua yaitu tahun 1898, biasanya banyak umat kristiani yang berkunjung ke gereja yang berlokasi di Desa Yende, Pulau Roon. Anda juga bisa berinteraksi dengan budaya masyarakat setempat di Pulau Nusrowi dan Pulau Mioswaar. Dan yang terakhir adalah di Pulau Numfor dan Misowaar, di pulau ini terdapat gua pra-sejarah yang didalamnya terdapat peti berukir, piring antik dan kerangka manusia lengkap dengan lukisan  lukisan karya mereka dari zaman pra-sejarah.

Komentar